Uzlifah Rusydiana

Belajar dan terus belajar... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MediaGuru Gelar Pelatihan Daring

MediaGuru Gelar Pelatihan Daring

Stay at home tak menyurutkan semangat ratusan guru untuk belajar. Kamis (26/3/2020) MediaGuru menggelar pelatihan daring dengan tema Ubah KTI Menjadi Buku. Pelatihan yang dimulai pukul 13.00 langsung dipandu oleh CEO MediaGuru Mohammad Ihsan melalui aplikasi zoom meeting. Pukul 13.00 Wib CEO membagikan link room meeting https://us04web.zoom.us/j/3448241789?pwd=eS9ic2l5dFhxV0FIOHBxYkdIeEtIUT09 dengan ID meeting: 123456. Siapa cepat akan dapat karena hanya bisa menampung seratus partisipan.

Ratusan peserta lainnya yang sudah bergabung di grup WA sebelumnya terpaksa tidak bisa diakomodasi. Menurut CEO, hari ini sebagai sarana uji coba terlebih dahulu. Jika memang banyak peserta yang antusias dan benar-benar ingin membukukan, maka MG akan memfasilitasi dengan membuka kelas daring angkatan pertama.

Selaku narasumber pelatihan daring kali ini, Istiqomah, editor senior MG juga sebagai Widyaiswara di P4Tk PKN IPS. Menurutnya, selama ini KTI hanya dimanfaatkan untuk kenaikan pangkat dan disimpan di perpustakaan. Apakah yakin karya tersebut dibaca? Sangat disayangkan dokumentasi itu tidak dibaca orang lain padahal karya yang dihasilkan sangat penting. Kita sudah capek mengerjakan, tapi selesai begitu saja setelah penelitian. Lantas kenapa tidak dibukukan?

Ada dua manfaat jika KTI dibukukan. Pertama, banyak yang akan membaca dan yang kedua dapat keuntungan secara materi. Pembaca buku lebih luas karena di dalam buku mengurangi sajian data terutama berupa data mentah seperti angka-angka atau catatan lapangan, lampiran yang meninspirasi saja yang ditampilkan, dan bahasa lebih mudah dipahami.

Mengubah artinya mengonversi. Mengubah laporan KTI khusus PTK menjadi buku adalah mengonversi, bukan sekadar melayout. Proses mengonversi laporan penelitian menjadi buku diawali dengan mengubah judul, isi, bagian isi, dan membuang lampiran yang tidak perlu. Contoh mengubah judul sebagai berikut. Judul KTI: Penerapan Model Inquiry untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 4 Sumbergede. Judul ini bisa diubah menjadi Model Inquiry dalam Pembelajaran IPA SD.

Pada bagian pendahuluan, sudah tidak ada latar belakang, rumusan masalah, dan seterusnya. Bisa diganti dengan poin-poin penting yang ada di bagian pendahuluan KTI. Misalnya, menulis sebagai sebuah keterampilan, mengenal paragraf deskripsi, tindakan kelas sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

Contoh konversi pada bab tinjauan pustaka, bagaimana membelajarkan keterampilan menulis yang semula hanya tertulis pembelajaran menulis pada KTI. Paragraf deskripsi diubah menjadi mengenal jenis-jenis paragraf. Foto sebagai media pembelajaran diubah menjadi media pembelajaran, dan seterusnya.

Bab 3 tidak perlu disertakan, cukup diringkas sebagai pengantar bab 4. Foto-foto bisa dimasukkan di bab 4. Di sinilah kekuatan kita karena mengambil foto secara langsung, tidak mengambil dari internet. Untuk konversi bab 4 ke naskah buku, penulis bisa langsung mengopi paste dari naskah KTI. Sistematikanya, ada pengantar, deskripsi pembelajaran sebelum tindakan, deskripsi pembelajaran siklus 1, deskripsi pembelajaran siklus 2, dan pembahasan.

Pada bab penutup tidak lagi berisi simpulan dan saran. Namun, diarahkan pada masalah-masalah pembelajaran atau tindakan kelas yang masih harus dilakukan peneliti maupun peneliti lainnya. Misalnya, perlunya guru mengembangkan pembelajaran inovatif.

Yang perlu diperhatikan, materi jangan jadul, tapi harus update. Kurikulum yang digunakan jangan KTSP atau kurikulum 2006. Artinya, ilmu itu jangan ketinggalan zaman. Naskah jangan mengandung plagiasi yang tinggi. MediaGuru menetapkan maksimal 30 persen plagiarisme.

Kata pengantar jangan langsung menyalin dari KTI. Jangan gunakan kalimat, buku ini jauh dari sempurna, melainkan kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan buku berikutnya. Sebagai penulis, harus percaya diri bahwa karya kita memang bagus. Itulah mengapa tidak perlu menggunakan kalimat “Buku tersebut jauh dari sempurna”. Lha ngapain diterbitkan jika tidak sempurna.

Untuk kata pengantar bisa kita sendiri yang menyusun, bisa juga dari pejabat. Ada dua strategi untuk memasukkan kata pengantar dari pejabat. Pertama, kita yang membuat drafnya. Kita ajukan untuk mendapatkan persetujuan dari pejabat tersebut. Kedua, pejabat sendiri yang menyusun kata pengantar.

Dalam mengubah KTI menjadi buku, kita harus pandai membuat parafrase dari kalimat awal KTI. Parafrase adalah menuliskan kembali pendapat orang dengan bahasa kita. Pahami isinya. Gunakan bahasa sendiri. Tetap sebutkan sumbernya. Untuk parafrase, tidak perlu disebutkan halamannya. Tuliskan nama belakang penulis. Setelah pernyataan...........(Rahman, 2016) atau Rahman (2015) menyatakan bahwa.... ...kalau disebutkan halamannya, jelas tidak akan menemukan pernyataan itu di halaman yang dimaksud. Intinya, penulis mengerti isi bacaan dan mengubahnya menjaci bahasa sendiri. Kalau hanya menyalin, kemampuan penulis hanya di tingkat pengetahuan atau C-1.

Setelah sesi diskusi dan tanya jawab, pelatihan diakhiri pada pukul 14.26 Wib. Beberapa hal teknis yang saya rasakan saat mengikuti pelatihan daring menggunakan aplikasi zoom selain memang sinyal internet harus dalam kondisi yang baik juga kadang berisik saking banyaknya partisipan karena masih saja ada partisipan yang terkendala teknis, maklum masih pemula. Kadang saya juga seperti itu, hehehe. Misalnya, tidak bisa mematikan mikrofon sehingga banyak suara di belakang yang terdengar. Perihal waktu, sudah cukup memadai karena CEO menggunakan fasilitas zoom dengan langganan bulanan sehingga tidak berhenti setiap 40 menit seperti yang kita alami pada umumnya saat memanfaatkan aplikasi ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lhaaa ikut hadir? Kok tanpa suara? Sembunyi ya?

06 Apr
Balas

Menjadi pendengar saja, Bunda, karena sudah banyak yang tanya, hehehe. Makanya, biar lebih jelas, beli buku njenengan. Terima kasih, Bunda, ilmunya sangat bermanfaat :)

06 Apr



search

New Post